Mesum di Rumah Sakit, Pelajar Ditangkap Satpam

Mesum di Rumah - SEPASANG pelajar sebuah AA (16) dan R (17), kepergok satpam RS Premier, Jakarta Timur saat sedang berhunungan intim di lantai paling atas atau lantai sepuluh rumah sakit tersebut Jumat,(25/5) sore sekira pukul 18.00.

Saat ditangkap, kedua remaja yang bersekolah di kawasan Matraman itu, memakai baju bebas namun tidak mengenakan celana.

Satpam RS Premier Jatinegara, Nico Firdaus (22), yang menangkap keduanya menjelaskan awalnya ia sedang patroli di seluruh bagian rumah sakit itu.

"Waktu saya patroli, saya. Langsung melihat keduanya tengah berhubungan intim," kata Nico.

Menururt Nico, saat kepergok dirinya, pasangan muda-mudi ini langsung kaget dan ketakutan.

Si pria yang takut langsung mengenakan celana dalam dan celana panjangnya. Sementara si wanita, langsung ketakutan dan tidak memikirkan untuk segera memakai celana.

"Yang ceweknya langsung ketakutan, untung ada petugas keamanan wanita yang langsung memakaikan celananya," kata Nico.

Keduanya langsung diamankan ke pos keamanan di RS Premier.
AA dan R diminta untuk membuat surat pernyataan. Disurat pernyataan itu juga mereka mengakui telah melakukan tindakan asusila.

"Kami meminta keduanya untuk membuat pernyataan, keluarganya pun sudah kami hubungi atas tindakan anak-anaknya," ungkapnya.

Usai membuat surat pernyataan, keduanya langsung digiring ke Polsek Jatinegara.

Saat di polsek, pasangan muda-mudi ini langsung menutupi mukanya dan tak henti-hentinya menundukan kepala.

Setelah petugas polsek Jatinegara memintai keterangan dan kasusnya merupakan tindakan asusila, keduanyapun langsung digiring menuju polres Jakarta Timur.

"Karena menyangkut asusila kita serahkan ke Unit Perlindungan Anak dan Perempuan," kata Kepala SPK polsek Jatinegara, Ipda Novison.

Kedua pelajar itu kemudian dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur, untuk diproses lebih lanjut oleh Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA). Masing-masing orangtua pelajar itu pun ikut dipanggil, dalam proses tersebut.

Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Komisaris Didik Hariyadi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki dan memeriksa kasus ini. Menurutnya saat ini pihaknya sedang memanggil kedua orangtua pelajar. (bum)